"Maka Nikmat Tuhanmu yang Manakah yang Kamu Dustakan?" QS. Ar-Rahman:55

Wednesday, January 20, 2016

Ibadah dan Ilmu

Ibadah dan Ilmu

            Ibadah dan ilmu. Sekhusyuk apapun seseorang beribadah belum tentu ia ikhlas dalam melaksanakannya. Keikhlasan seseorang dalam beribadah hanya Allah yang tau. Maka itu jangan pernah memvonis kekhusyukan ibadah seseorang bahwa ia khusyuk atau tidak. Ibadah itu dilandasi dengan niat dan hati yang ikhlas.
            Ada seseorang yang ahli ibadah. Sholat lima waktu selalu berjama’ah, puasa sunah tak pernah bolong, ahli tahajud, ahli dhuha. Tetapi ia tak pernah baik dengan tetangganya. Ia merasa tetangganya tidak selevel dengan dia. Ia selalu memvonis dia kafir, dia musyrik, dia tidak ikhlas, dan lain-lain. Ia juga sombong merasa bahwa dirinyalah yang paling baik. Ia pun kikir tak pernah menyantuni anak yatim dan fakir.
            Semoga ia yang seperti itu segera dibukakan hatinya. Diberikan hidayah oleh-NYA. Aamiin. Kita tidak tahu bagaimana kehidupan seseorang dimasa depan. Kita tahu bahwa orang itu sekarang seperti itu lalu beberapa tahun kemudian ia menjadi seorang yang sholeh. Jangan pernah kita mengatakan bahwa orang tersebut akan masuk neraka. Karena kita tak tahu bahwa pintu hidayah akan terbuka untukknya. Ketika kita melihat suatu kemungkaran atau keburukan, berdo’alah yang baik-baik. Jangan lantas kita mendo’akan agar ia terjerumus lebih dalam. Karena hal itu bisa jadi akan menimpa diri kita sendiri.
            Tetaplah berilmu dan jangan pernah berhenti menuntut ilmu. Ilmu tak hanya kita dapatkan dari buku saja. Ilmu bisa kita dapatkan dari kehidupan yang kita jalani. Itulah ilmu kehidupan. Ilmu yang didapatkan tiap orang yang pastinya berbeda-beda. Senantiasalah rendah diri. Jangan pernah memandang orang ini baik atau buruk. Baik dihadapan kita belum tentu baik dihadapan Allah. Begitu sebaliknya.


Ibadah dan ilmu yang diperoleh dari majelis ta’lim atau pengajian, tidak sampai merasuk ke hati.Tidak meresap ke jiwa. Yang sejatinya ilmu itu menumbuhkan rasa takut kepada Allah. Semakin rajin ibadahnya semakin baik akhlaknya. Namun ilmu hanyalah menjadi sebuah teori dan hafalan. Dan ibadahnya tidak masuk ke relung hati dan jiwanya. (Ust.Abdullah Zaen).

0 komentar:

Post a Comment

© Seberkas Cahaya, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena