Beginilah
Jadinya Jika Punya Bakat Terpendam
Aku ini bisa
dibilang kemaruk dalam hal kemampuan.
Banyak hal yang pernah ku pelajari namun kandas tak berbekas. Memang aku ini
suka hal baru tapi hal yang lama tak dirawat, seringnya gitu. Jadi sayang
sekali bukan?
Aku mau cerita ya. Tapi kamu nanti jangan
marahin aku setelah baca tulisanku. Karena nggak berfaedah banget sih
sebenarnya. Isinya hanya curhatan-curhatan yang tak tersampaikan. Lha binggung
mau ngobrol sama siapa. Daripada pemikiranku tak tersampaikan lebih baik kan
dibuat tulisan. Lumayan tuh suatu saat jadi kenangan. Asyiiik…
Sudah ya. Nggak usah basa-basi. Lanjuutt…
Eh, teman-teman,
aku ini bisa design. Suka banget mainan Corel
Draw, Inkscape, Photoshop, dan aplikasi design lainnya. Tapi ya begitu,
setelah tau dan praktek beberapa kali dan bisa dibilang aku berhasil, ku
tinggal deh semuanya begitu saja.
Aku ini loh. Kok
bisa-bisanya mengabaikan keahlian itu. Padahal nih, kalau keahlian itu
didalami, ditekuni betul pasti bisa jadi lading penghasilan tuh. Wah, kenapa
diri ini baru tersadar ya. Padahal ilmunya sudah lumayan nih, tapi ada saja
alasan tertentu yang membuatku malas untuk menekuni lagi.
Padahal, saat
ini aku sedang bisnis online. Tepatnya jualan buku-buku islami dan marketnya
baru di Instagram aja. Ini para fans
tulisanku pada punya Instagram semua kan? Follow aja yaa @cahayaislami.book
sekalian follow juga @andayanid93 yang isinya curahan hati seorang Dwi. Duh, kok malah promosi yak. Yah, salah lapak
deh.
Lalu, apa kaitannya design dengan bisnis
online?
Kaitannya erat
banget donk say. Jadi begini nih, aku kan jualan buku di IG(red:Instagram).
Pastinya butuh foto untuk diunggah bukan? Nah, untuk mempercantik foto-fotonya
tentu pakai aplikasi bukan? Dikasih logo lah, label harga lah, bingkai lah,
kata-kata lah, atau apalah gitu. Lebih sedap mana foto yang ala kadarnya dengan
foto yang dipercantik sedemikian rupa? Jawab
dalam hati aja ya. Hahaha.
Teruuss, nggak
mungkin juga kan yaa foto-foto yang diupload itu hanya katalog jualan aja. Nah,
bisa diselipkan quote dari ayat-ayat
Al-Qur’an, Hadist, pepatah atau apa gitu. Dan dari itu pasti butuh yang namanya
aplikasi design bukan?
Iya sih.
Sekarang memang banyak sekali quote
yang bisa kita dapatkan di postingan tetangga. Tapi jika kita bisa bikin
sendiri, apa boleh buat. Skill kita lebih terlatih dan terbiasa lagi bukan?
Lalu, aku maunya
juga tampilan lapak jualanku itu berbeda dengan yang lainnya. Karena aku merasa
lapakku itu masih bisa dibilang biasa-biasa aja. Ya itu-itu aja tampilaannya.
Buku, quote-nya nyomot punya tetangga, posisinya ya begitu-begitu saja tidak
ada perubahan.
Pengen banget
sih tampil beda. Bisa nggak ya? Ya harus
bisa donk.
Minimal mulai
bikin quote sendiri begitu. Lalu bikin buku sepaket dengan harga lebih murah
dengan design tangan sendiri. Menyisipkan logo di buku agar tidak dicomot orang
lain.
Ah, semua
terbayang dibenakku. Dan hal harus kulakukan adalah action, action, dan action. Keinginan
tanpa action bakalan kandas tak
berbekas.
Yuuk semangat
untuk lebih maju. Jangan hanya jalan ditempat saja. Memang butuh kkerja keras
dan pemaksaan untuk kita menjjadi lebih maju. Menjadi lebih baik dari hari
sebelumnya. Membuktikan pada dunia bahwa kita bisa. Kita mampu seperti mereka,
orang-orang sukses diluar sana. Dan aku yakin, aku, kamu, dan kita semua bisa
menjadi orang sukses dunia akhirat. Bismillah. Ayo berjuang. Jangan memendam
bakat yang pernah dimiliki. Kembangkan. Besarkan. Nggak usah takut akan
kegagalan. Justru kegagalan adalah awal sebuah kesuksesan. Selamat berjuaang
kawan.
Surabaya, 27 Agustus 2018
Celoteh tak berujung, ditulis disudut kamar
yang sunyi.
~Dianda Cahaya~