"Maka Nikmat Tuhanmu yang Manakah yang Kamu Dustakan?" QS. Ar-Rahman:55

Wednesday, August 8, 2018

Aku Dimasa Sekarang


Aku hidup dimasa sekarang. Tak jarang aku selalu mengingat masa laluku yang tak kuharapkan. Tapi aku yakin bahwa ini sudah skenario Tuhan. Dia tak kan membebani hambanya melebihi batas kemampuan. Dengan itu Alhamdulillah hatiku tenang.

Sesekali aku melihat kiri kanan. Teman-temanku berasal dari berbagai kalangan. Mulai dari pengangguran hingga karyawan. Ada juga yang anak TK, SD hingga kuliahan. Semuanya kuanggap teman, karena aku tak pernah pandang bulu dalam berteman. Semua ini makhluk Tuhan, jadi derajatnya sama saja disisi-NYA.

Ketika aku berjalan, bertemu sosok panutan (red:teman baikku) di masjid misalnya. Masyaa Allah, aku iri dengan kesholihahannya. Kuliah sambil menghafal Al-Qur’an. Apa yang terpancar dari wajahnya itu adalah Al-Qur’an. Sejuk sekali aku memandangnya.

Mengapa nggak dari dulu aku belajar lebih rajin agar bisa masuk kampus ternama. Dapat beasiswa hingga aku tak bekerja dan bisa menghafal Al-Qur’an tanpa harus mondok bayar mahal-mahal. Bukan berarti aku tak mau bayar, tapi aku ingin meringankan beban orang tua.

Kembali lagi pada sebuah  mimpi yang pernah tertulis di kertas kusam itu. ‘Bisa kuliah sambil kerja’. Nah, salah siapa coba? Hhhmm nggak ada yang salah sih. Semuanya benar.

Jadi ternyata Allah sudah mengabulkan mimpiku itu. Aku aja yang kurang bersyukur. Ngapain juga menyesali masa lalu. Lebih baik kan aku memperbaiki masa sekarang dengan belajar dari masa lalu. Betul apa betul?

Yah, kalau difikir-fikir, manusia itu ada saja keinginannya. Ada saja yang merasa belum terpenuhi. Harusnya aku bersyukur bisa kuuliah sambil kerjaa. Lihat saja diluaraan sana. Banyak anak yang putus sekolah karena keadaan ekonomi keluarga yang kurang mampu.

Sudahlah, syukuri saja keadaan saat ini. Allah punya cara lain untuk menjadikanmu seperti mereka (red:orang baik). Allah telah merajut benang-benang terbaik untuk hambanya. Jangaan khawatir, rezeki tak kan tertukar. Tiap diri ini sudah ada buku perjalanan hidupya.

0 komentar:

Post a Comment

© Seberkas Cahaya, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena