"Maka Nikmat Tuhanmu yang Manakah yang Kamu Dustakan?" QS. Ar-Rahman:55

Wednesday, January 27, 2016

Cita-cita Masa Kecilku


Cita-cita Masa Kecilku


Foto bersama santiwan/i saat aku masih SMK kelas XI J

Aku yang mana yaa???

Sejak kecil aku ditanyai tentang cita-citaku ingin menjadi apa. Aku menjawabnya dengan semangat dan aku tak menghiraukan keadaanku. Guru. Ya, aku ingin jadi guru. Bagimana muridku bisa menerima apa yang aku sampaikan jika bicaraku masih begini? Bagaimana mereka memahami apa yang aku bicarakan? Ah, sudahlah. Kecacatanku tak menghalangiku untuk meraih sebuah cita-cita. Aku pasti bisa.

Waktu ke waktu terus berjalan. Beberapa tahun kemudian Allah menjawab cita-citaku. Menjadi guru ngaji di kampungku. Subhanallah. Aku inginnya setelah lulus kuliah nanti tapi Allah memberi saat aku masih duduk di bangku SMP. Aku memang tak meminta jadi guru ngaji, yang terpenting aku bisa merasakan jadi guru. Eh, ternyata Allah lebih cepat mengabulkan citaa-citaku. 

“Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”

Di usia yang masih belia itu aku dihadapkan pada anak-anak yang memiliki karakter yang berbeda-beda. Ada yang serin nangis, berantem, ramai sendiri ketika yang lain belajar, dan lain-lain. Dari situlah aku belajar sabar, belajar menghadapi anak-anak yang berbeda karakter.

Ada saatnya aku lembut dan ada saatnya pula aku harus tegas. Jadi guru itu juga harus bisa memahami kondisi dan karakter tiap anak. Kita pun bisa dengan mudah mengatur mereka.

Alhamdulillah Allah sudah mempertemukanku dengan mereka. Mereka yang gigih untuk bisa belajar membaca Al-Qur’an. Aku salut dengan perjuangan mereka. Walaupun hujan mengguyur semangatpun tak pernah luntur. Walau satu kilo jarak yang mereka tempuh tapi mereka tak pernah mengeluh. Kaki-kaki mungil itu mengingatkanku akan sebuah perjuangan. Terima kasih adik-adikku.

Semoga kalian tetap istiqomah dalam belaajar. Menuntut Ilmu dunia akhirat. Kakakmu disini hanya mampu mendo’akanmu. Sukses selalu untuk kalian. Dari kalian aku belajar kehidupan. Ilmu yang mungkin tak bisa kudapatkan ketika aku di luar kampung halaman.

0 komentar:

Post a Comment

© Seberkas Cahaya, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena