Ibu Pilih Mana?
“Ibu menginginkan hafalanku bertambah hingga
30 juz atau ingin menghilangkannya? Kalau mama ingin hafalanku bertambah dan
bisa sekolah, Aisy ingin melanjutkan ke
SMPIT Al Uswah saja. Aisy tidak mau ke SMP negeri atau swasta lainnya…”
Saat ini Aisyah duduk di kelas VI
SD. Bapak dan ibunya menyodorkan beberapa daftar sekolah untuk Aisyah. Dari
daftar sekolah yang ditunjukkan Aisyah itu tak ada satu pun yang ia minati.
“Lalu, kemana nak pilihanmu? Tunjukkan pada ibu dan bapakmu,” Jelas ibu.
“Ibu menginginkan hafalanku bertambah hingga
30 juz atau ingin menghilangkannya? Kalau ibu ingin hafalanku bertambah dan
bisa sekolah, Aisy ingin melanjutkan ke
SMPIT Al Uswah saja. Aisy tidak mau ke SMP negeri atau swasta lainnya. Itu
pilihan Aisy bu. Aisy direkomendasikan guru BK untuk ke Negeri tapi aku tetap
pilih Al Uswah bu.”
Seketika itu bu Khadijah memeluk
Aisyah erat-erat. Ia pun tak mampu membendung air mata. Ia menangis bahagia
melihat anaknya begitu antusias dengan pilihannya.
“Kamu memang sudah bisa memilih, nak. Ibu sangat bangga denganmu.
Apapun yang Aisy minta pasti ibu beri, nak. Sekolah dimanapun akan ibu biayai.
Semangat yaa nak. Semoga Allah meridhoi dan mengabulkan apa yang nak Aisy
inginkan,” Kata bu Khadijah (memandang Khadijah dan berkali-kali air matanya
jatuh).
“Ibu, Aisy juga terima kasih pada ibu. Karena ibu sudah memilihkan
tempat menimba ilmu yang sangat tepat untuk Aisy. Disamping mendapat ilmu dunia, Aisy juga dapat ilmu
untuk bekal di akhirat. Aisy ingin memakaikan mahkota untuk ibu dan bapak di
syurga kelak. Aisy ingin jadi Hafidzah,” Sahut Aisy sambil tersenyum.
“Nak…” (memeluk Aisy).
Aisyah memang salah satu anak bu
Khadijah yang memiliki hafalan terbanyak. Hal itulah yang membuat Ahmad dan Fatimah
ingin mengghafal dengannya karena di sekolah mereka tak ada program hafalan.
Setiap selesai sholat shubuh mereka menghafal dan memuroja’ah ketika selesai
sholat magrib. Aisyahlah yang menjadi penyimaknya. Abdullah pun tak kalah, ia
juga semangat menghafal. Tentram hati bu Khadijah dan pak Khoir mendengar
mereka melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an.
---------------------------------------------------------------------
Semoga secuil kisah di atas bisa menjadi motivasi untuk kita semua terutama orang tua :)
0 komentar:
Post a Comment