"Maka Nikmat Tuhanmu yang Manakah yang Kamu Dustakan?" QS. Ar-Rahman:55

Tuesday, February 16, 2016

Nath Masih Sahabatku

Nath…Apa kabarmu? Semoga kau baik-baik saja. Kita satu kota tapi kita tak pernah bertemu. Ah, kita memang sibuk dengan aktivitas masing-masing. Kau sibuk dengan tugas-tugas kuliah sedangkan aku sibuk dengan mencari rezeki. Kita beda kan ya? Iyalah, kau mahasiswa aku pekerja. Meskipun berbeda kita tetap sama. Hahaha.

Nath, tau nggak? (Ya jelas gak tau lah. Aku kan bukan paranormal)

Ah, apa sih? | Pertama kali aku lihat foto BBMmu aku biasa saja kok. Sedikit muncul pertanyaan di benakku.

Apa itu? | Mengapa nath berpakaian seperti itu?

Lalu | Ah, tenang saja. Aku bisa menyikapinya. Dia sedang berdakwah. Itu pikiranku. Positif kan yaa? Hahahaa.

Ah, kau ini terlalu baik jadi sahabatku. | Biasa aja kalee.

Kau masih mau jadi sahabatku? | Ya jelas masih mau lah nath. Bagaimanapun keaadaanmu kau tetap sahabatku. Apa yang kau lakukan itu adalah yang terbaik untukmu. Itu jalanmu. Aku tak bisa menghalangimu.

Apa alasanmu sehingga bisa menyikapi dengan positif terhadap apa yang terjadi padaku saat ini? Padahal mereka (red:yang berjilbab superman) itu banyak yang mencelaku, menyindirku, bahkan menghindariku. Tapi kamu kok malah mendukungku dan tak seperti mereka. Apa gerangan? Padahal setahuku kau sama dengan mereka. | Positif.

Hah, maksudnya apa? | Ketika kita positif (red:berprasangka baik) terhadap orang disekeliling kita, maka nanti semua akan baik-baik saja.

Kok begitu? | Iya nath. Aku tak hanya menilai secara harfiah saja tapi juga maknawiyahnya.  Tau kan apa yang aku maksud? Ah, kau pasti lebih tau dari aku. Kau itu kan super.

Jadi kita harus positif ya terhadap suatu hal? Meskipun itu buruk sekalipun? | Yuups. Karena kita tidak tahu apa rencana Allah dibalik keburukan itu. Allah punya rencana yang jauh lebih indah. Pelajarilah kisah Nabi Khidir .a.s. Dari situlah aku percaya bahwa Allah itu Maha Tahu atas segala sesuatu. Allah lah Yang Maha Berkehendak.

Kau masih mau jadi sahabatku kan ya? Aku sekarang sering nongkrong di warung kopi. Jilbab supermanku juga sudah jarang tak pakai. Sedangkan kau itu masih memakai jilbab superman. Apa kau tidak malu berteman denganku?| Mau lah nath. Mengapa malu? Kita memiliki visi dan misi yang sama. Tetapi cara menyampaikan kita berbeda. Perbedaan itulah yang mampu menjadikan keeratan. Nath, kau memiliki jiwa yang kuat. Pemikiran yang hebat. Kau pasti akan menjadikan teman-teman sekelilingmu bertaubat. Pasti dengan carammu yang melanggar syari’at (Ini hanya untuk melengkapi biar belakangnya –at). Hahaha. Maafkan sahabatmu yang konyol ini. Aku mendukungmu. Disini aku hanya mampu mendo’akanmu. Karena aku tak mampu mengulurkan tanganku. Semoga misi dakwahmu berhasil selalu. Nath, kau sahabatku.

*Teruntuk sahabatku, Nath

0 komentar:

Post a Comment

© Seberkas Cahaya, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena