Nath, tau nggak? (Ya jelas gak tau lah. Aku kan bukan
paranormal)
Ah, apa sih? | Pertama kali aku
lihat foto BBMmu aku biasa saja kok. Sedikit muncul pertanyaan di benakku.
Apa itu? | Mengapa nath
berpakaian seperti itu?
Lalu | Ah, tenang saja. Aku bisa
menyikapinya. Dia sedang berdakwah. Itu pikiranku. Positif kan yaa? Hahahaa.
Ah, kau ini terlalu baik jadi
sahabatku. | Biasa aja kalee.
Kau masih mau jadi sahabatku? |
Ya jelas masih mau lah nath. Bagaimanapun keaadaanmu kau tetap sahabatku. Apa
yang kau lakukan itu adalah yang terbaik untukmu. Itu jalanmu. Aku tak bisa
menghalangimu.
Apa alasanmu sehingga bisa menyikapi
dengan positif terhadap apa yang terjadi padaku saat ini? Padahal mereka
(red:yang berjilbab superman) itu banyak yang mencelaku, menyindirku, bahkan
menghindariku. Tapi kamu kok malah mendukungku dan tak seperti mereka. Apa
gerangan? Padahal setahuku kau sama dengan mereka. | Positif.
Hah, maksudnya apa? | Ketika kita
positif (red:berprasangka baik) terhadap orang disekeliling kita, maka nanti
semua akan baik-baik saja.
Kok begitu? | Iya nath. Aku tak hanya
menilai secara harfiah saja tapi juga maknawiyahnya. Tau kan apa yang aku maksud? Ah, kau pasti
lebih tau dari aku. Kau itu kan super.
Jadi kita harus positif ya
terhadap suatu hal? Meskipun itu buruk sekalipun? | Yuups. Karena kita tidak
tahu apa rencana Allah dibalik keburukan itu. Allah punya rencana yang jauh lebih
indah. Pelajarilah kisah Nabi Khidir .a.s. Dari situlah aku percaya bahwa Allah
itu Maha Tahu atas segala sesuatu. Allah lah Yang Maha Berkehendak.
Kau masih mau jadi sahabatku kan
ya? Aku sekarang sering nongkrong di warung kopi. Jilbab supermanku juga sudah
jarang tak pakai. Sedangkan kau itu masih memakai jilbab superman. Apa kau
tidak malu berteman denganku?| Mau lah nath. Mengapa malu? Kita memiliki visi
dan misi yang sama. Tetapi cara menyampaikan kita berbeda. Perbedaan itulah yang
mampu menjadikan keeratan. Nath, kau memiliki jiwa yang kuat. Pemikiran yang
hebat. Kau pasti akan menjadikan teman-teman sekelilingmu bertaubat. Pasti
dengan carammu yang melanggar syari’at (Ini
hanya untuk melengkapi biar belakangnya –at). Hahaha. Maafkan sahabatmu
yang konyol ini. Aku mendukungmu. Disini aku hanya mampu mendo’akanmu. Karena
aku tak mampu mengulurkan tanganku. Semoga misi dakwahmu berhasil selalu. Nath,
kau sahabatku.
*Teruntuk sahabatku, Nath
0 komentar:
Post a Comment