"Maka Nikmat Tuhanmu yang Manakah yang Kamu Dustakan?" QS. Ar-Rahman:55

Tuesday, February 2, 2016

Modem

Modem
“Maka nikmat Tuhanmu yang mankah yang kamu dustakan?”
 QS.Ar-Rahman:55

Sepulang kerja aku menyibukkan diri mencari recehan uang di kamar. Mataku kubuka selebar layar. Kesana kemari belum kutemukan sekeping pun yang terlantar. Lantas uang dari mana aku mampu membayar? Jantung pun semakin berdebar. Ah, bagaimanapun aku harus mencari dan membayar. Kuperbanyak membaca Istigfar.

Aku mencari dalam saku jaket, dompet, dan tas. Berkali-kali aku membukanya. Namun belum kutemukan tanda-tanda kehidupan (red:keberadaan uang). Sebenarnya masih ada waktu esok, tetapi aku bersikeras untuk menebusnya sekarang.

“Di tas gak ada. Di jaket gak ada. Alhamdulillah di dompet masih ada, tetapi tetap saja masih kurang. Aku harus mencarinya dengan kesabaran. Jangan sampai aku mencarinya dengan emosi yang meledak-ledak,” Gumanku dalam qalbu.

Modem oh modem. Uangku masih kurang untuk menebusmu. Aku baru membayarnya separuh. Ya Allah bukakanlah pintu rezekimu untukku. Gumanku dalam qalbu.

Seketika itu Allah jawab do’aku. Allah pertemukan aku dengan uang yang terselip dalam sakuku. Sebenarnya aku sudah membuka saku jaketku. Mungkin aku tadi mencarinya dengan emosi jadi tak ketemu.

Modem sudah jadi milikku. Hal yang pertama kali kubuka saat koneksi internet tersambung adalah membuka blogku. Ah, rasanya senang sekali sekarang sudah tak merasa dikejar-kejar waktu. Biasanya pulang kerja nulis sampai malam hingga terkantuk-kantuk. Paginya melanjutkan atau membaca ulang sampai berangkat kerja. Sampai tempat kerja lari-lari ke kantor cari koneksi internet dan pinjam PC untuk ngepost. Terkadang kalau koneksinya ada gangguan, terpaksa pulang kerja mampir dulu di warnet terdekat hanya untuk posting saja. Sekarang, Alhamdulillah Allah berikan kemudahan. Allah memberikanku hadiah spesial yang sudah lama aku idam-idamkan. Memiliki modem sendiri tanpa harus merepotkan.

Setelah membeli modem kulihat kantongku. Kosong. Hanya ada uang 2000 saja. Aku hanya pasrah. Yakin bahwa Allah pasti akan membukakan pintu rezeki untuk esok hari. Bismillah. Allah Maha Kaya. Aku tak akan pernah takut kekurangan harta. Hanya dengan sholawat dan mengingat-NYA lah aku menjadi tenang.

Jawaban atas keyakinanku itu benar adanya. Pagi-pagi di tempat kerja ada yang beli pulsa. Alhamdulillah. Siangnya dapat tambahan dari jual kardus. Sungguh nikmat Allah itu tak pernah berhenti mengalir sedetik pun.

4 komentar:

  1. Perjuangan banget utk si modem
    Hehehe
    Moga makin rajin nulis

    ReplyDelete
  2. Paragrap pertama oke banget.. berma dan enak dibaca..

    ReplyDelete
  3. Demi modem, apapun kulakukan, hehehe
    Alhamdulillah, makin semangat nulisnya

    ReplyDelete
  4. @rani gadielok: Hehehe...Aamiin...
    @Bang Syaiha: Makasih bang. Ini belajar dari bang syaiha dan teman-teman ODOP :D
    @rina: Hehe...Alhamdulillah mmbk. Smga istiqomah :) :D

    ReplyDelete

© Seberkas Cahaya, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena