"Maka Nikmat Tuhanmu yang Manakah yang Kamu Dustakan?" QS. Ar-Rahman:55

Tuesday, February 2, 2016

Musibah adalah Nikmat

Musibah adalah Nikmat


Loh kok bisa? Iya bisa. Apa buktinya? Yuuukkk simak!!!

Pagi itu Diva berangkat kerja lebih awal dari biasanya. Ia mengendarai sepeda motor milik kakaknya. Di tikungan jalan tiba-tiba ia merasakan ada sesuatu yang aneh pada motornya. Ia merasa berat saat mengendarai. Ia menengok belakang ternyata ban motornya kempes. Ia pun turun dari sepeda.

Astagfirullah, bagaimana ya?” Sambil mengingat-ingat tempat tambal ban terdekat.

Wajah yang sempat muram itu tiba-tiba berubah menjadi ceria. Diva telah menanyakan pada kerumunan bapak-bapak, katanya ada tempat tambal ban terdekat. Alhamdulillah 200 meter lagi. Gumannya dalam hati.

Berjalan dan terus berjalan. Ia telah sampai di depan tempat itu. Ia temui ibu-ibu yang sedang menyapu. Ibu menanyakan maksud kedatangannya karena hari itu masih pagi dan belum buka. Lalu ibu itu menanyakan pada suaminya terlebih dahulu.

Lima menit kemudian ibu menghampiri Diva. Ternyata bapaknya tidak bisa. Diva pun tak putus asa. Ia mengingat bahwa masih ada satu tempat tambal ban yang bisa ia coba.

300 meter lagi. Ketika ia baru berjalan 100 meter tiba-tiba ada Icha yang ia kenal di tempat kerjanya menghapirinya. Lalu ia bawakan barang-barang milik Diva agar tak keberatan kata Icha. Alhamdulillah Diva bisa sedikit terkurangi beban di motornya. Berjalan 50 meter lagi ia dihampiri pak Muh rekan kerjanya. Ia bawakan motornya sampai ke tukang tambal ban. Diva disuruh menaiki motor pak Muh.

100 meter lagi sudah sampai tempat itu. Alhaamdulillah bapak tukang tambal mau melayaninya walupun waktu masih sangat pagi sekali. Diva pun bisa beristirahat sejenak setelah kelelahaan membawa motornya. Ia menghela nafas sejenak.

Ia tersentak kaget. 15 menit lagi bel masuk kerja akan berbunyi. Ia segera bergegas melakukan tindakan. Ia kirim pesan kepada managernya bahwa ia terlambat kerja karena ban motornya bocor. Alhamdulillah managernya mengijinkannya. Diva pun merasa tenang.
 
Kebocoran ban motornya itu bukan hanyaa sekedar bocor. Ternyata ban motornya tertancap paku. Sehingga harus diganti ban dalamnya karena sudah tak bisa ditambal lagi. Diva pun menghubungi kakaknya dan ia pun mengiyakan untuk mengganti ban dalam.

“Mbak, ini bautnya tidak asli dan harus digaanti. Ini sudah tak berfungsi. Bisa membahayakan nyawa mbk kalau tidak diganti. Bagaimana mbk?”

“Oh iya kah pak? Ya sudah pak sekalian diganti saja”.

Alhamdulillah. Diva merasa lega bapaknya mempehatikannya. Ia tak ingin pemilik sepeda celaka. Setelah selesai di tambal Diva pun bergegas berangkat menuju tempat kerja. Ia merasa ada yang aneh dengan motornya. Tapi ia abaikan saja. Ia telat setengah jam. Ia pun minta maaf pada rekan kerjanya.
Beberapa menit kemudian setelah Diva sampai tempat kerja tiba-tiba ia didatangi bapak tukang tambal ban.

“Mbak, motormu mana?” tanyanya.

“Disana pak. Memangnya ada apa pak dengan motor saya? Loh bapak kan yan menambal motor saya tadi? Kok tau kalau saya ada disini,” Jawabku sambil menunjukkaan tempat parkir motor.

“Iya mbk. Saya pernah melihat seragam yang mbk pakai. Lalu saya ingat-ingat seragam itu adalah seragam karyawan sini. Maaf mbak tadi ada baut yang belum kencang masangnya. Itu kalau tidak dikencangkan bisa meghilangkan nyawa mbak,” sahutnya denga tegas.

“Oh iya kah pak. Terima kasih banyak ya pak sudah menolong saya.”

“Sama-sama mbak, ini sudah kewajiban saya mbak.”

Alhamdulillah nyawa Diva terselamatkan.
--------------------------------------------------------
Ban bocor. Salah satu nikmat yang Allah berikan padanya. Ia bisa merasakan bahwa Allah memudahkan urusannya. Allah pertemukan dengan teman-teman sekelilingnya untuk membantunya.
Jika ban tidak bocor, keungkinan yang terjadi adalah jatuh dari motor. Bagaimana tidak, kan ada baut yang sudah tak berfungsi pada remnya. Lebih banyak menghabiskan biaya bukan?

Syukurilah. Bersabarlah. Mintalah pada Yang Kuasa. Dialah yang mengatur kehidupan dunia. Dibalik musibah itu ternyata tersimpan nikmat yang luar biasa. Marilah kita senantiasa berprasangka baik pada siapapun terutama kepada-NYA.

4 komentar:

  1. Penuturannya bagus mbak, tapi rasanya ada yang konfliknya kurang nyess..
    tapi over all kompor gas hehehe

    ReplyDelete
  2. 300 meter lagi ketika ia baru berjalan 100 meter dst. Tanda baca kurang pas sehingga kurang enak dibaca

    ReplyDelete
  3. @septian: hehe...maksih mas. Oke2 (y)
    @rina: Hehe..oke mbk (y). terima kasih atas koreksinya :)
    @bang syaiha: Hehe..iya bang :D

    ReplyDelete

© Seberkas Cahaya, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena