Makin banyak bersyukur makin banyak pula
nikmat Allah yang tak terukur.
Satu kalimat
yang melekat pada jiwa. Berusaha untuk diaplikasikan tiap harinya. Meski
terkadang lupa, ya nggak papa namanya juga manusia. Tapi lupa jangan dijadikan
alasan untuk tidak mau berusaha ya. Hehe.
Hari ini tadi
aku belajar banyak hal tentang kehidupan. Terutama tentang rezeki yang tak kan
pernah tertukar pemiliknya.
Kamu tau kan
akhir-akhir ini aku suka banget design gambar. Merubah foto asli jadi semacam
kartun gitu. Nah, aku sedang suka mempelajari ilmu design. Disisi lain itu adalah
salah satu caraku untuk melepas kejenuhan seharian yang berhadapan sama kamu.
Eh, angka maksudku. Haha.
Setelah beberapa
karya terpublikasi, ada beberapa orang yang antusias untuk minta dibuatkan. Diantara
mereka ada yang menanyakan berapa tarif gambarnya. Aku pun bingung memberi
harga satuannya. Karena ini aku masih dalam proses belajar, jadinya aku tidak
mematok harga. Bayar berapapun akan ku terima. Tak membayar pun juga tak apa.
Semoga ini adalah awal pembelajaran dan bekal untuk hari kemudian. Aamiin.
Alhamdulillah
tiap hari minimal ada satu gambar yang terselesaikan. Aku pun selalu
menyampaikan pada mereka yang memesan gambar untuk bersabar menanti hasilnya.
Karena aku mengerjakannya diwaktu luang.
Satu per satu
orang berdatangan. Ada yang tak berbayar, tapi aku minta tolong untuk
dipublikasikan ketika sudah jadi gambarnya. Ada juga yang membayarnya dengan
membelikanku pulsa. Alhamdulillah kok ya pas banget pulsaku sudah memasuki masa
tenggang. Terus ada lagi yang membayar dengan nominal yang tak pernah ku
sangka. Karena harusnya itu adalah nominal untuk designer yang sudah ahlinya. Bagiku
itu mustahil ku terima. Namun Allah menunjukkan kekuasaannya bahwa tidak ada
yang mustahil jika Dia sudah menghendakinya.
Sebenarnya aku
sudah mengatakan kepadanya bahwa nominal itu terlalu besar ku terima. Harusnya
nominlnya jauh dibawah itu. Dia pun mengatakan ‘harga teman’. Aku langsung
terdiam dan rasanya hatiku itu langsung menangis. Sujud syukur yang tak
terhingga atas nikmat yang tak ternilai harganya.
Sedari tadi ada
saja cara Allah membahagiakan hambanya.
Mulai bangun tidur hingga tidur lagi. Mulai dari dapat orderan yang gratisan
hingga berbayar berlebihan (bagiku). Mulai dari aku lesu hingga aku bahagia.
Serasa beban itu tetiba hilang begitu saja.
Jadi, hari ini
aku belajar tentang harga teman yang sesungguhnya. Kalau sudah dikasih patokan
harga, nawarnya jangan keterlaluan. Kalau bisa malah dikasih lebih untuk
tambahan. Misal harga 10.000, bayar 12.000.
Loh kok gitu?
Iya. Kalau kita menanam hal demikian. Pasti suatu saat kita bakal memetik hal
serupa juga. Bahkan Allah bisa membalas dengan berlipat loh. COba sesekali praktek
aja. Kalau gagal, jangan demo ke aku loh ya. Wkwk.
Namun jika tak
bisa melakukan hal demikian, bisa memberi dengan harga sesuai patokan aja. Ya
sesuai kesepakatan aja sih. Asal penjual dan pembeli sama-sama ikhlas.
Misal kamu
melakukan hal di atas, yang memberi harga berlebih bisa jadi itu menjadi
ladangg amal bagimu loh. Siapa tahu uang lebihnya itu bisa membantunya dalam kehidupan kesehariannya. Atau ternyata
dia punya project sosial misal Jum’at Berkah Bagi Nasi. Nah, bisa jadi jariyah
bukan?
Itu seklumit
ilmu yang ku dapat hari ini. Dan satu hal lagi tentang rezeki. Dikit lagi yaa,
jangan tinggalin aku. Hehe.
Allah mungkin
nggak tega ya sama aku. Hehe. Ngedit foto itu butuh meluangkan waktu, tenaga,
dan pikiran. So, dengan ngedit itu segala aktivitas tidak bisa dilakukan
bersamaan. Jadi editing foto itu harus fokus. Dan pastinya juga butuh yang
namanya asupan gizi. Kalau ngedit foto daalam keadaan lapar ya mana mungkin
bisa terselsaikan. Jadinya malah beraantakan. Hehe.
Oke. Aku memang
memutuskaan gratisan karena ini masih awal pembelajaran. Mau membayar berapapun
akan ku terima dengan lapang. Insyaa Allah. Hehe.
Gratis.
Bersyukur. Gratis. Bersyukur. Begitu seterusnya. Karena aku yakin bahwa
nantinya Allah bakal memberiku nikmat yang lebih dari sekedar gratisan. Lagian skill yang aku bisa ini tak lain adalah
pemberian Allah. Kalau Allah nggak menghendaki aku bisa, pasti ya nggak bakal
bisa.
Gratis. Gratis.
Gratis. Eh begitu ada yang bayar, Allah datangkan orang yang bayarnya
berlebihan (bagiku). Mungkin ini adalah cara Allah mengakumulasi
gratisan-gratisan yang sebelumnya.
Kalau sudah
yakin akan adanya Allah, jangan pernah khawatir akan rezeki dan apapun itu.
Binatang melata saja sudah Allah jamin rezekiya, apalagi kita yang diberi akal
dan jiwa yang kuat.
Jangan pernah menyerah untuk berusaha ya.
Ingat, apa yang kamu tanam hari ini bakal kamu petik dihari kemudian. Semangat
menebar kebaikaaaan…
Kuncinya ikhlas, sabar, dan syukur…
Surabaya, 20 Januari 2020
Ditulis dengan rasa syukur tak terhingga
Seberkas
Cahaya
0 komentar:
Post a Comment