Tiap hari
kerjaannya lihat angka. Ngitung uang layaknya kalkulator berjalan. Baru lihat
tiga, empat barang sudah langsung bisa menghitung total keseluruhan. Kalau tidak
cekatan malah bikin antrean panjang.
Alhamdulillah
Allah masih mengkaruniakan pekerjaan untukku. Bagaimanapun keadaan lapangan
harus tetap disyukuri, dijalani, dan diterima dengan lapang. Nanti Allah yang
bakal urus masa mendatang. Jadi nggak perlu khawatir akan kekurangan. Tapi ya
jangan pasrah aja, tetap berfikir bagaimana punya simpanan uang untuk masa
mendatang. Harus bisa mengatur keuangan sedemikian agar bisa terkontrol tanpa
harus berhutang.
Ihiirr, buat masa depan.
Berangkat pagi,
pulang sore. Ngerjakan laporan, belajar, kuliah, ngerjakan tugas. Ah terlihat
sibuk amat ya. Hahaha. Padahal nyatanya ya tak sesibuk apa yang dituliskan.
Karena melihat
angka sudah mulai oleng. Jadilah aku mencari kesibukan yang berfaedah dan juga
menyengkan. Syukur-syukur bisa buat penghasilan tambahan untuk tabungan.
Uhuuukk. Aku batuk nih. Haha.
Sudah-sudah, aku lanjut yaa.
Melihat
foto-foto di HaPe rasanya pengen tak edit-edit sedemikian rupa. Eh pada
akhirnya aku bberfikir untuk mengedit foto jadi gambar kartun gitu. Kayakya
menarik bukan?
Cuuss… Aku
langsung buka play store di HaPe-ku tercintaa, ku download deh aplikasinya.
Teruuss, aku harus mempelajari bagaimana cara editing foto jadi kartun yang cantik
kayak aku. Wkwkwk.
Di awal, aku
merasa sudah down duluan. Bisa nggak yaa.
Bisa nggak ya. Sanubariku masih bertanya-tanya.
Jedaaarrr…
Aku harus bisa. Aku pasti bisa. Bismillah…
Tanpa basa basi
lagi, bergegas aku mempelajari materi. Lihat, praktek, lihat, praktek, begituuu
seterusnya. Alhasil, aku sangat bahagia ketika bisa menuntaskan satu karya.
Taraaaaa…. Ini dia karya pertamaku…
Niatnya bikin
yang unyu-unyu’ gitu. Kan lucuuu, kayak aku. Eh, jadinya masih blepotan banget.
Oh ya, Alhamdulillah. Gapapa. Disyukuri aja. Wkwk. Namanya juga masih tahap
belajar. Namanya juga masih karya pertama. Udah bisa bikin aja, senengnya nggak
ketulungan. Hahaha.
Alisnya nggak
sama. Hidungnya nggak ada. Bentuknya masih terlihat kotak-kotak gak jelas gitu.
Warnanya masih kurang josshh. Wajahnya masak nggak halus gitu. Wkwk.
Foto-foto
sendiri. Edit-edit sendiri. Gambar-gambar sendiri. Ngomel-ngomel sendiri.
Komentar-komentar sendiri. Eh, dari dulu emang sendiri sih. Wkwkwk.
Rasanya tak
cukup sampai disini. Aku belum ngantuk dan masih ingin berkarya. Jadi aku
lanjutkan dah. Kali ini, aku ngedit fotonya sahabatku. Ratna Dawa Palapa
namanya.
Ini diaaaa…. Free hujat yaa… hiikss
Eeehh… begitu
jadi, ternyata mukanya ilang. Aku terlupa naruh layer. Apa jangan-jangan
layernya dibawa siti ya. Wkwkwk. Siti(kus) sukanya bawa dan makan apapun siih.
Tapi ya nggak mungkin lah, layernya ada di dalam HaPe kok. Hahaha.
Karya kedua
hasilnya parah meenn. Mukanya hilang. Garisnya nggak halus. Terlihat gimanaa
gitu. Wkwkwk. Dan aku nggak mau nyerah gitu aja donk. Hehehe.
Perjuangan masih
berlanjut gaes…
Aku akan bikin
karya-karya selanjutnya. Biar kalau bosen lihat angka, aku bisa langsung
beralih main design. Biar otak ini sedikit imajinaatif lah. Haha. Aku memang
lagi kangen baanget design-design gitu.
Cukup sampai
disini dulu ya. Nantikan cerita selanjutnya tentang kegabutanku kalau bosen lihat
angkaa. Wkwk.
Jadi gaes, kalau
bosen tak cukup rebahan aja. Sesekali bikin karya. Wkwk
Dwi baru bikin satu dua karya aja udah
belagu banget. Hahaha
Surabaya,
18 Januari 2020
Di
pojok kamar yang isinya tentang kamu
Seberkas
Cahaya
0 komentar:
Post a Comment