"Maka Nikmat Tuhanmu yang Manakah yang Kamu Dustakan?" QS. Ar-Rahman:55

Saturday, January 20, 2018

Karya


K A R Y A

Melihat foto tersebut mengingatkanku akan sebuah perjuangan yang hasilnya sungguh tak disangka-sangka. Ditengah-tengah kesibukanku mempersiapkan ujian sekolah kelas XII, aku diamanahi untuk ikut mendampingi adik-adik PMR yang akan ikut JUMBARA 2013.

“Kalau tahun ini pulang JUMBARA tidak membawa piala, tahun depan kita tidak boleh kemah diluar sekolah,” tegas Pak Slamet Riyadi pembina PMR di sekolah kami.

Wah, aku harus bagimana Ya Allah? Aku ikut memikirkan nasib adik-adikku selanjutnya. Kasihan dengan mereka kalau tidak kemah diluar sekolah.

JUMBARA dilaksanakan selama 5 hari. Posisiku waktu itu benar-benar mendesak. Mengikhlaskan pelajaran sekolah begitu saja atau membiarkan adik-adik berjalan sendiri.

Sampai rumah, aku ijin kedua orang tua untuk ikut JUMBARA. Alhamdulillah. Aku mantab untuk memilih ikut JUMBARA. Insyaa Allah ada sahabatku yang siap membantuku jika aku ketinggalana pelajaran.

Aku seringkali meninggalkan pelajaran karena sibuk ngurus JUMBARA. Membagi-bagi lomba tiap anak. Dan kebetulan aku diamanahi lomba “Album Kenangan” dan satunya aku lupa ikut lomba apa.
Waktu itu aku dibantu sama Danik, teman sekelasku. Siswa kelas XII yang diambil hanya 2 siswi dan 3 siswa. Disela-sela pulang sekolah lah aku menyempatkan untuk mecari ide yang tepat untuk membuat album kenangan.

Tepatnya di selatan perempatan Kartonyono Ngawi, barat jalan itu ada studi foto yang menyediakan album foto mulai dari yang sederhana hingga yang luar biasa.

Kupilihlah album yang sederhana itu. Sampulnya berwarna gold, dalamnya kertas tebak warna hitam. Kata bapak penjualnya itu, jika ingin menempelkan fotonya harus pake double tape. Alhamdulillah aku sudah terbayangkan apa yang akan aku buat nanti.

Sampai rumah, aku tidak bisa istirahat, karena masih kepikiran dengan apa aku akan menghias album ini. Melihat di sudut kamarku ada kertas origami, muncullah ide itu. Menempeli lagi album di dalamnya dengan kertas origami. Jadilah albumnya seperti yang di gambar. Seluruh foto sudah ku potongi. Kata pembinanya, album boleh dihias keseluruhan ketika lomba sudah dimulai di tempat.

Malam itu, lomba dimulai. Suara gemuruh di lapangan mulai terdengar. Ada panggilan untuk yang mengikuti lomba album kenangan, aku dan Danik menuju tempat lomba. Jantung ini rasanya semacam mau copot. Mengikuti lomba se-kabupaten yang sebelumnya belum pernah aku ikuti.
Bismillah. Menang atau kalah itu bukan masalah, yang penting aku sudah maju dan tak mau menyerah. Itu prinsipku seketika itu.

Melihat karya dari sekolah lain bagus-bagus. Dan bagiku mereka layak jadi pemenang. Apalah karyaku yang masih abal-abal. Ungkapku dalam hati. Lalu, ku buang semua pikiran buruk itu. Aku yakin lomba kali ini dapat nilai baik. Aku menyemangati diri.

Detik-detik terakhir pengumpulan dan langsung dinilai oleh juri. Danik dibelakangku, akuyang maju ke depan juri untuk presentasi. Menyatakan lasan-alasan kenapa aku membuat album seperti itu. Kujabarkan sebisaku, semaksimal mungkin semua pertanyaan terjawab.

Badanku sebenarnya panas dingin alias demam panggung. Tapi aku berusaha tidak memperlihatkan kegugupanku itu. Alhamdulillah dapat kritikan sedikit saja. dapat nilai 88 dan 92.

Masyaa Allah. Balik ke tenda aku dan danik langsung loncat-loncat. Dan yakin bakalan dapat juara. Entah juara berapa. Karena kau tahu sekolah lain banyak yang dapat nilai dibawah 70.

Aku dan teman-teman lain memperbanyak do’a. Semoga PMR dari sekolah kami bisa membawa pulang piala. Satu saja tidak apa-apa.

Di akhir acara ada pengumuman pememang JUMBARA. Inilah saat yang dinanti-nanti. Semua penghuni tenda saat itu terdiam semua. Mendengarkan secara seksama suara yang menggelegar itu.
“… teladan 2 Album kenang diraih oleh SMK PGRI 4 Ngawi…” kata bapak yang mengumumkan pemenang.

“Horeeeeeee…..”

Seluruh teman-teman saling berpelukan. Loncat-loncat kegirangan. Apalagi pak Slamet, Masyaa Allah girangnya minta ampun. Alhamdulillah akhirnya pulang bawa piala meskipun hanya satu.
Ini satu-satunya foto ketika aku bawa piala. Masyaa Allah wajahnya itu looh, 5 hari di lapangan sudah berubah total. Haha.


Syukurlah sedikit ada kenangan dari sekolahku. Alhamdulillah sekarang makin maju saja. Semoga makin jaya sekolahku. Maafkan saya, Dwi yang masih belum bisa membanggakan sekolah. Mungkin Dwi hanya mampu menjaga nama baik sekolah saja.


Jayalah sekolahku. SMK PGRI 4 Ngawi.

Salam PMR. Inter Arma Carietas  #senyum

0 komentar:

Post a Comment

© Seberkas Cahaya, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena