Berprasangka positif itu susah-susah gampang. Banyak hal yang menurut kita negatif tapi ternyata itu hal positif. Tak selamanya orang yang pernah berbuat keburukan akan selalu buruk dan tak selamanya juga orang yang berbuat baik akan selamanya baik. Kita tak akan pernah tau isi hati seseorang. Tak pernah tau apa yang orang lain lakukan. Hanya diri kita sendiri dan Allah yang tau isi hati kita. Maka jangan pernah memvonis apa yang orang lain lakukan itu baik atau buruk.
Kita memiliki jalan hidup tersendiri. Pasti berbeda dengan jaln hidup orang lain. Lihatlah diri kita sendiri. Jangan pernah melihat orang lain untuk memanding-bandingkan dengan diri kita. Belajarlah menjadi pribadi yang lebih baik. Ambillah hal positif atas apa yang dilakukan orang lain.
Tanpa disadari seringkali kita temui
obrolan-obrolan (red:ghibah) disekeliling kita. Orang itu begini, begitu, tak
tau diri, dan dengan berkata lainnya. Jika kita tak bisa menghindari, cukup
diam dan bersholawatlah. Semoga kita selamat. Mereka yang seperti itu akan
berhenti dengan sendirinya tanpa harus kita cerewet dengan mereka.
Banyak
kejadian yang menurut kita itu suatu musibah yang membuat kita sial, tapi
ternyata jika kita menelitinya dengan cermat, musibah itu adalah nikmat.
Marilah kita cermati kejadian-kejadian yang terjadi disekeliling kita.
Yuuukkk kita simak beberapa kejadian yang pernah terjadi!!!
Ada
seorang pemuda yang suatu ketika motornya terkena paku di tengah perjalanannya
menuju tempat kerja. Sempat terlintas prasangka buruk bahwa Allah telah
menghalanginya untuk mencari rezeki. Lalu ia tangkis prasangka buruk itu dengan
prasangka baik. Ia bermuhasabah. Apa gerangan yang membuatnya terkena musibah
itu.
Katakanlah
namanya Dani. Saat ia berjalan menuju bengkel ia teringat bahwa pagi itu ia
belum berinfaq. Amalan rutin yang ia lakukan tiap pagi sebelum berangkat kerja
ia lalaikan. Mungkin itu salah satu sebabnya. Allah menegurnya dengan
tertancapnya paku di ban motornya.
Ternyata
selain paku yang menancap itu, ada kerusakan pada rem motornya. Bapak tukag
tambal ban itu pun membenahinya sekalian. Jika tidak dibenahi maka nyawa Dani
taruhannya.
Masyaa
Allah. Ternyata musibah itu adalah nikmat. Betapa Allah sangat sayang kepada
kita. Betapa Allah selalu melindungi kita dari marabahaya. Baayangkan saja jika
ban motor Dani tidak bocor, tentu saja akan lebih bahaya lagi,bukan?
Kok gak nyambung ya? Katanya berprasangka baik, tapi kok malah biara
musiabah. Ah, sudahlah. Penulisnya bingung nulis apa. Lagi baer. #eh
Itu salah satu contohnya. Berprasangak positif sama Allah yuuukkk!!!
Semua akan terasa nikmat saat
menjalaninya.
Ketika
kita melihat orang lain yang pakaiannya belum menutup aurat jangan lantas kita
memvonisnya bahwa ia akan masuk neraka. Bukan ia tak mau menutup aurat, bisa
jadi Allah memang belum membukakan pintu hidayah untuk mereka. Kita tak pernah
tau kapan ia akan mendapatkan hidayah. Kita do’akan saja semoga Allah
membukakan pintu hidayah untuk mereka. Bisa jadi beberapa hari kemudian
tiba-tiba ia mengenakan pakaian syar’i. Kita tak pernah tau kana pa yang
terjadi dimasa mendatang. Yuukk kita do’akan saudara-saudara kita.
Ingat ya!!! Selalu berprasangka baiklah pada orang lain. Itu akan
membuat hati kita akan tenang. Tak akan membebani pikiran kita. Sebisa mungkin
bagaimanapu keadaanmu selalu berprsangka baiklah, terutama kepada Allah.
Sudah dulu ya!!! Kapan-kapan aku akan bercerita kembali...
Bye bye…
0 komentar:
Post a Comment