"Maka Nikmat Tuhanmu yang Manakah yang Kamu Dustakan?" QS. Ar-Rahman:55

Saturday, April 16, 2016

Belajar Berprasangka Positif


Berprasangka positif itu susah-susah gampang. Banyak hal yang menurut kita negatif tapi ternyata itu hal positif. Tak selamanya orang yang pernah berbuat keburukan akan selalu buruk dan tak selamanya juga orang yang berbuat baik akan selamanya baik. Kita tak akan pernah tau isi hati seseorang. Tak pernah tau apa yang orang lain lakukan. Hanya diri kita sendiri dan Allah yang tau isi hati kita. Maka jangan pernah memvonis apa yang orang lain lakukan itu baik atau buruk.

Kita memiliki jalan hidup tersendiri. Pasti berbeda dengan jaln hidup orang lain. Lihatlah diri kita sendiri. Jangan pernah melihat orang lain untuk memanding-bandingkan dengan diri kita. Belajarlah menjadi pribadi yang lebih baik. Ambillah hal positif atas apa yang dilakukan orang lain.

Tanpa disadari seringkali kita temui obrolan-obrolan (red:ghibah) disekeliling kita. Orang itu begini, begitu, tak tau diri, dan dengan berkata lainnya. Jika kita tak bisa menghindari, cukup diam dan bersholawatlah. Semoga kita selamat. Mereka yang seperti itu akan berhenti dengan sendirinya tanpa harus kita cerewet dengan mereka.

Banyak kejadian yang menurut kita itu suatu musibah yang membuat kita sial, tapi ternyata jika kita menelitinya dengan cermat, musibah itu adalah nikmat. Marilah kita cermati kejadian-kejadian yang terjadi disekeliling kita.
Yuuukkk kita simak beberapa kejadian yang pernah terjadi!!!
         
Ada seorang pemuda yang suatu ketika motornya terkena paku di tengah perjalanannya menuju tempat kerja. Sempat terlintas prasangka buruk bahwa Allah telah menghalanginya untuk mencari rezeki. Lalu ia tangkis prasangka buruk itu dengan prasangka baik. Ia bermuhasabah. Apa gerangan yang membuatnya terkena musibah itu.
         
Katakanlah namanya Dani. Saat ia berjalan menuju bengkel ia teringat bahwa pagi itu ia belum berinfaq. Amalan rutin yang ia lakukan tiap pagi sebelum berangkat kerja ia lalaikan. Mungkin itu salah satu sebabnya. Allah menegurnya dengan tertancapnya paku di ban motornya.

Ternyata selain paku yang menancap itu, ada kerusakan pada rem motornya. Bapak tukag tambal ban itu pun membenahinya sekalian. Jika tidak dibenahi maka nyawa Dani taruhannya.

Masyaa Allah. Ternyata musibah itu adalah nikmat. Betapa Allah sangat sayang kepada kita. Betapa Allah selalu melindungi kita dari marabahaya. Baayangkan saja jika ban motor Dani tidak bocor, tentu saja akan lebih bahaya lagi,bukan?

Kok gak nyambung ya? Katanya berprasangka baik, tapi kok malah biara musiabah. Ah, sudahlah. Penulisnya bingung nulis apa. Lagi baer. #eh

Itu salah satu contohnya. Berprasangak positif sama Allah yuuukkk!!! Semua akan terasa  nikmat saat menjalaninya.

Ketika kita melihat orang lain yang pakaiannya belum menutup aurat jangan lantas kita memvonisnya bahwa ia akan masuk neraka. Bukan ia tak mau menutup aurat, bisa jadi Allah memang belum membukakan pintu hidayah untuk mereka. Kita tak pernah tau kapan ia akan mendapatkan hidayah. Kita do’akan saja semoga Allah membukakan pintu hidayah untuk mereka. Bisa jadi beberapa hari kemudian tiba-tiba ia mengenakan pakaian syar’i. Kita tak pernah tau kana pa yang terjadi dimasa mendatang. Yuukk kita do’akan saudara-saudara kita.

Ingat ya!!! Selalu berprasangka baiklah pada orang lain. Itu akan membuat hati kita akan tenang. Tak akan membebani pikiran kita. Sebisa mungkin bagaimanapu keadaanmu selalu berprsangka baiklah, terutama kepada Allah.

Sudah dulu ya!!! Kapan-kapan aku akan bercerita kembali...

Bye bye…  

0 komentar:

Post a Comment

© Seberkas Cahaya, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena