"Maka Nikmat Tuhanmu yang Manakah yang Kamu Dustakan?" QS. Ar-Rahman:55

Friday, February 25, 2022

Sederhana

 SEDERHANA


"Bu, mulai besok aku naik sepeda onthel. Sepeda motornya biar dipakai sama kakak," kataku.

"Loh, lha kenapa kok pakai sepeda onthel? Serius mau pakai sepeda onthel?" ibu kaget.

"Sepeda onthelnya kan nganggur, daripada gak kepakai lebih baik tak pakai aja bu. Sepertinya kakak memang lebih membutuhkan, lagipula kan memang ini motor milik kakak. Katanya besok sore mau pulang kampung dan bawa pick up, jadi sepeda onthelnya sekalian diangkut dan diturunkan ke kosku gitu."

"Kamu gak ingin beli motor sendiri kah, nduk?"

"Ndak bu. Saya lebih nyaman mengendarai onthel. Lagi pula belum butuh motor. Suatu saat saja kalau butuh. Lagian disini hanya kepakai untuk perjalanan pulang pergi kerja, belanja, dan lainnya. Ya hitung-hitung sembari olahraga biar selalu sehat."

"Serius nggak mau beli sekarang?"

"Serius bu. Saya senang bersepeda. Lagian dulu pas masih sekolah kan juga sepedaan terus."

"Loalah nduk. Pegawainya BUMN kok sepedaan onthel," ibu tertawa lepas.

"Halah, gpp bu. Malah lebih sehat dan hemat," aku pun ikut tertawa lepas.

Itu yang bilang ibuku loh. Bukan orang lain. Haha. Dan aku sama sekali tidak merasa minder, marah, atau apa gitu. Ya aku biasa saja, karena aku itu memang lebih suka memakai apa yang ada dulu. Sekiranya belum dibutuhkan ya nggak bakal beli, ketika butuh ya baru beli.

Salah satu rekan kerjaku pernah bilang, "Dulu saya pernah juga loh kerja pakai motor Shogun kayak gini. Itu beberapa tahun saja sih disana". Alhamdulillah, sama donk denganku, hanya beda tahun saja. Beliau jaman tahun gak enak, aku di tahun yang serba mudah.

Pernah juga ada yang bilang begini, "Mbak, biasanya cewek itu suka matic loh. Kalaupun motor bebek, biasanya yang bagus. Sampean luar biasa, mau pakai motor ini."

Lalu saya jawab, "Walah pak, ini motor bukan milik saya. Ini pinjam ke kakak saya. Alhamdulillah. Tapi saya memang lebih nyaman pakai motor ini pak. Nggak khawatir kemalingan, eh Naudzubillah ya jangan sampai pak."

"Iya mbak, betul. Motor kayak gini tu dipasaran nggak laku. Tapi sebenarnya kalau tahu mesin, motor ini bagus loh. Awet dan kuat."

"Hehe, nggih pak. Katanya orang-orang juga demikian."

Ada juga yang seringkali bercanda denganku mau membeli motor Shogun itu. Lalu saya sampaikan kalau ini bukan motorku, melainkan motornya kakakku. Dan itu nggak hanya satu dua orang saja, tapi banyak orang.

Disisi lain, kalau aku mengendarai motor bagus gitu malah bikin ketar ketir. Bikin saya nggak bisa tidur. Haha.

Selama kerja pernah jalan kaki, dan seringkali pas pulang dibonceng sama rekan kerja lalu diantar sampai kos. Pernah juga naik motor, dan sekarang merasakan naik sepeda onthel. Alhamdulillah, Allah titipkan kendaraan untukku beraktivitas sehari-hari.

Sederhanalah dalam bersikap dan bertutur kata.

Salah satu prinsip yang berusaha aku terapkan dalam kehidupan sehari-hari.



Cukup sekian catatan hari ini, semoga menjadi pengingatku dikemudian hari barangkali lupa dengan prinsip yang pernah dijalani ini.

Jombang, 25 Februari 2022

0 komentar:

Post a Comment

© Seberkas Cahaya, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena